Demam berdarah dan malaria merupakan contoh penyakit berbahaya yang disebabkan oleh nyamuk. Serangga bersayap ini sangat suka menghisap darah manusia. Nyamuk Anopheles gambiae adalah pembawa utama penyakit malaria di Afrika, karena nyamuk ini lebih suka menghisap darah manusia. Nyamuk ini tertarik dengan berbagai bau tubuh termasuk bau napas. Karena tingginya kasus malaria di Afrika, para peneliti dari Australia melakukan studi di Burkina Faso, Afrika Barat.
Peneliti melakukan penelitian dengan membuat sistem tabung kompleks, yang mengarahkan bau badan 43 partisipan dalam kotak-kotak sehingga nyamuk bisa memilih aroma yang disukainya. Semua partisipan berjenis kelamin laki-laki usia antara 20 hingga 43 tahun. Setengah dari partisipan diminta untuk minum 1 liter bir 3 persen sedangkan sisanya diminta untuk 1 liter air putih. Nyamuk ternyata paling suka dengan darah kelompok peminum bir. Terbukti, 47 persen nyamuk suka dengan darah partisipan setelah minum bir, dibanding dengan 37 persen sebelum minum bir. Sedangkan pada peminum air putih tidak terdapat perbedaan yang signifikan, yaitu sama setelah dan sebelum minum air sebesar 37 persen.“Konsumsi bir yang meningkat ternyata semakin menarik nyamuk,” tulis Thierry Lefevre, pemimpin penelitian, dalam jurnal online PloS One. api Lefevre tidak tahu mengapa nyamuk lebih suka menghisap darah peminum bir. Nyamuk tertarik pada bau karbon dioksida, tapi peminum bir tidak lagi membuang gas-gas setelah minum. Selain itu, nyamuk juga suka dengan suhu tubuh, tapi ternyata bir juga menurunkan suhu tubuh beberapa derajat. “Metabolisme bir yang dapat menarik nyamuk masih menjadi misteri. Tapi yang pasti adalah minum bir dapat meningkatkan risiko tertular malaria,” jelas Lefevre.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar