Ada ungkapan jika pasangan memiliki wajah mirip berarti ia berjodoh. Ungkapan ini mungkin tidak sepenuhnya salah, karena secara alami seseorang akan tertarik dengan orang lain yang memiliki DNA sama.
Para peneliti dari University of Western Ontario menemukan bahwa orang cenderung memilih pasangan dengan gen yang sama. Hal ini menunjukkan seseorang sudah terpogram di dalam tubuhnya untuk tertarik dengan orang lain yang memiliki DNA sama atau mirip dengannya.
Kondisi ini juga berlaku pada tingkat psikologis yang dimiliki satu sama lain. Kemiripan yang ada diantara pasangan akan membuatnya saling terhubung, saling memahami dan merasa nyaman satu sama lain.
Psikolog Robert Zajonc dari University of Michigan melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana kemiripan satu sama lain berperan dalam kehidupan seseorang. Ia mengamati foto pasangan yang diambil sewaktu baru menikah dan foto lain yang diambil 25 tahun kemudian.
Studi ini menemukan bahwa pasangan tidak hanya terlihat mirip dari waktu ke waktu, tapi kemiripan akan semakin tampak satu sama lain jika keduanya merasa hidup lebih bahagia. Zajonc menuturkan ini terjadi karena pasangan umumnya saling meniru satu sama lain.
Pasangan yang saling menirukan perilaku menandakan kebahagiaan dan adanya perasaan untuk saling mengisi. Oleh karena itu semakin harmonis sebuah hubungan, maka kemiripan itu akan semakin jelas terlihat.
"Tingkat kesamaan ini akan membuat pasangan menjadi selaras serta bisa melengkapi satu sama lain dan yang lebih baik lagi umumnya mereka memiliki pemikiran yang sama," ujar Leslie Becker-Phelps, PhD seperti dikutip dari WebMD, Jumat (4/3/2011).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara tidak sadar seseorang akan mencari pasangan yang secara fisik atau wajah mirip dengannya. Selain kemiripan, beberapa faktor lain juga menentukan kelanggengan suatu hubungan.
Para peneliti dari University of Western Ontario menemukan bahwa orang cenderung memilih pasangan dengan gen yang sama. Hal ini menunjukkan seseorang sudah terpogram di dalam tubuhnya untuk tertarik dengan orang lain yang memiliki DNA sama atau mirip dengannya.
Kondisi ini juga berlaku pada tingkat psikologis yang dimiliki satu sama lain. Kemiripan yang ada diantara pasangan akan membuatnya saling terhubung, saling memahami dan merasa nyaman satu sama lain.
Psikolog Robert Zajonc dari University of Michigan melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana kemiripan satu sama lain berperan dalam kehidupan seseorang. Ia mengamati foto pasangan yang diambil sewaktu baru menikah dan foto lain yang diambil 25 tahun kemudian.
Studi ini menemukan bahwa pasangan tidak hanya terlihat mirip dari waktu ke waktu, tapi kemiripan akan semakin tampak satu sama lain jika keduanya merasa hidup lebih bahagia. Zajonc menuturkan ini terjadi karena pasangan umumnya saling meniru satu sama lain.
Pasangan yang saling menirukan perilaku menandakan kebahagiaan dan adanya perasaan untuk saling mengisi. Oleh karena itu semakin harmonis sebuah hubungan, maka kemiripan itu akan semakin jelas terlihat.
"Tingkat kesamaan ini akan membuat pasangan menjadi selaras serta bisa melengkapi satu sama lain dan yang lebih baik lagi umumnya mereka memiliki pemikiran yang sama," ujar Leslie Becker-Phelps, PhD seperti dikutip dari WebMD, Jumat (4/3/2011).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara tidak sadar seseorang akan mencari pasangan yang secara fisik atau wajah mirip dengannya. Selain kemiripan, beberapa faktor lain juga menentukan kelanggengan suatu hubungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar